Polsek Sunggal Evakuasi Mayat Gepeng, Saat Ditemukan Telanjang

Evakuasi mayat gepeng

TOPMETRO.NEWS – Evakuasi mayat gepeng (gelandangan dan pengemis) itulah yang dilakoni personil Satuan Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal. Dipimpin Kanit Reskrim AKP Syarif Ginting SH, petugas mengevakuasi mayat seorang gelandangan dan pengemis (Gepeng), Sabtu (28/3) sekira pukul 18.00 WIB.

Evakuasi Mayat Gepeng Berusia 50an Tahun

Penemuan mayat yang menggemparkan warga Itu, kali pertama diketahui seorang warga yang melihat sesosok tubuh lelaki diperkirakan berusia 50 an tahun dalam kondisi tanpa pakaian sehelai benangpun tergeletak kaku di bawah tugu perbatasan Kota Medan-Sunggal Deliserdang tepatnya di sebelah jembatan Kampung Lalang dengan posisi telentang.

Polisi Turun ke Lokasi Penemuan Mayat

Atas penemuan itu, AKP Syarif Ginting didampingi Kasubnit Reskrim Ipda Syofi SH dan beberapa anggotanya langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat.

artikel untuk Anda | Untung Ada TNI, Bersama Warga NKRI Utuh Terjaga

Berdasarkan keterangan beberapa orang warga kepada polisi menjelaskan mayat itu adalah gelandangan yang setiap malam tidur di bawah tugu perbatasan tersebut.

Penemuan mayat itu, sempat mengakibatkan kemacetan jalan namun pihak Sabhara Polsek Sunggal langsung melakukan pengaturan agar arus lalulintas kembali normal.

Mayat Korban Dievakuasi ke RS Adam Malik

Selanjutnya, pihak kepolisian memboyong jenazah korban ke rumah sakit umum Adam Malik Medan.

AKP Syarif Ginting, Kanit Reskrim Polsek Sunggal saat dikonfirmasi membenarkam penemuan dan evakuasi mayat Gepeng itu meninggal dikarenakan sakit.

Hal itu dikuatkan dari keterangan beberapa orang warga sekitar TKP yang sering melihat korban.

baca pula | Di Samosir, Ada 355 Penderita Gangguan Jiwa, 12 Orang Terpaksa Dipasung

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, jumlah penderita gangguan jiwa di Kabupaten Samosir ternyata cukup banyak. Setidaknya menurut data di Pemkab Samosir, orang penderita gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tersebar di beberapa lokasi itu berjumlah mencapai 355 orang.

Menurut data itu, dari 355 orang penderita gangguan jiwa, jumlah terbesarnya ada di sekitar kenegrian Buhit, Pangururan Samosir.

Kondisi ini dibenarkan Dinas Kesehatan Samosir, Kamis (10/10/2019) silam.

“Ada 355 orang yang mengidap gangguan jiwa di Samosir dan terbanyak pertama di sekitaran Buhit, Pangururan dan disusul Desa Mogang serta Ambarita. Semua pasien yang terdata sampai saat ini telah mendapatkan pelayanan pengobatan secara rutin dan teratur,” ujar lembaga itu.

reporter | Dian

Related posts

Leave a Comment